Bingung Nih, Asuransi atau Dana Darurat Dulu? Mana yang Dipilih Duluan Ya?
Bingung Nih, Asuransi atau Dana Darurat Dulu? Mana yang Dipilih Duluan Ya?

Sering bingung antara asuransi atau dana darurat? Menurut kamu mana yang lebih penting apakah asuransi atau dana darurat dulu?
Pada rubrik ini, Finansialku akan membahas artikel tentang asuransi dan dana darurat. Agar lebih jelas, mari simak penjelasannya berikut ini.
Dana Darurat dan Asuransi
Selalu ada pilihan antara lebih memilih dana darurat dulu atau memilih asuransi dulu yang diprioritaskan. Kadang masing-masing dari kita bertanya-tanya dan bingung membedakannya.
Prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Memprioritaskan adalah mendahulukan atau mengutamakan sesuatu daripada yang lain.
Jika harus memilih antara dana darurat atau asuransi terlebih dahulu, Nah semuanya ini tentu tergantung kondisi keuangan kamu nih dan tergantung dengan kebutuhan kamu juga.
#1 Pentingnya Dana Darurat
Dalam ilmu perencanaan keuangan, dana darurat dan arus kas (cash flow) adalah dasar dan pondasi. Jadi, dana darurat memegang peranan penting dalam keuangan keluarga.
Dana darurat atau emergency fund memiliki dua fungsi utama, yaitu dana cadangan (cash reserve) dan pengeluaran tak terduga (unexpected expenses).
Contoh dari dana cadangan atau cash reserve adalah kehilangan pekerjaan atau PHK, perubahan jabatan misalnya rotasi ke luar kota dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk pengeluaran tak terduga atau unexpected expenses adalah perbaikan kendaraan, biaya renovasi rumah seperti genteng tiba-tiba bocor, pompa air rusak, biaya berobat dan lainnya.
Dana darurat ini bagusnya disimpan dalam produk keuangan yang aman, mudah diakses dan likuid.
Kamu bisa menggunakan tabungan, deposito dan reksa dana pasar uang. Idealnya dana darurat dimiliki dalam jumlah yang cukup, artinya tidak kekurangan dan tidak berlebihan.
Umumnya seseorang membutuhkan dana darurat sebanyak 6x – 12x pengeluaran bulanan.
- Single — 6x pengeluaran bulanan
- Menikah — 9x pengeluaran bulanan
- Menikah punya anak — 12x pengeluaran bulanan
#2 Pentingnya Asuransi Jiwa
Jika dilihat dari skala prioritasnya, asuransi berada di bawah dana darurat, karena asuransi adalah cara yang paling murah untuk mengurangi risiko membayar biaya pengobatan yang mahal dengan uang yang relatif lebih kecil.
Seseorang yang membeli asuransi adalah membayar sejumlah uang yang disebut dengan premi kepada perusahaan asuransi.
Tujuannya untuk mengalihkan atau memindahkan risiko keuangan. Jika dalam periode atau waktu pertanggungan, terjadi risiko pada orang yang membeli asuransi, maka perusahaan asuransi akan membayarkan uang pertanggungan.
Sebagai contoh, ketika seseorang terkena penyakit dan harus menginap di rumah sakit dan membutuhkan biaya Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Jika kamu menggunakan asuransi kesehatan, kamu tidak perlu menggunakan dana darurat.
Pada prinsipnya, asuransi sama dengan dana darurat. Asuransi adalah salah satu pengaman yang harus dimiliki oleh kamu sebelum berinvestasi.
Jadi, jika kamu belum memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, siapkan terlebih dahulu asuransi sebelum berinvestasi.
Prioritaskan Asuransi atau Dana Darurat?
Ada beberapa alasan kenapa kamu harus tetap memiliki dana darurat meski kamu telah memiliki asuransi kesehatan dari kantor, atau memiliki asuransi kesehatan swasta yang kamu beli secara mandiri.
Alasan pertama, tidak semua pelayanan yang kamu dapatkan dari rumah sakit, dokter, atau fasilitas kesehatan akan ditanggung oleh asuransi kesehatan dari kantor kamu.
Meskipun ada beberapa pelayanan yang tidak akan ditanggung oleh asuransi kesehatan yang kamu beli secara mandiri dari pihak swasta.
Dengan kondisi seperti ini, dana darurat akan sangat berguna bagi kamu. Jika asuransi kesehatan atau BPJS Kesehatan tidak menanggung pelayanan yang diberikan kepada kamu, maka dibutuhkan dana darurat.
Maka dari itu, selain menyiapkan dana darurat, penting juga bagi kamu untuk membaca apa saja yang ditanggung oleh perusahaan asuransi yang akan kamu pilih.
Alasan kedua, kenapa kamu harus memiliki dana darurat meski kamu memiliki asuransi kesehatan adalah karena bisa saja “jatah” tahunan kamu untuk menggunakan fasilitas dari asuransi kesehatan habis di tengah jalan.
Dalam kondisi lain, bisa saja perusahaan asuransi yang kamu pilih ternyata tidak memiliki hubungan kerja sama dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang kamu pilih.
Jika kamu tidak memiliki dananya, kamu juga tidak bisa menggunakan asuransi kesehatan yang kamu punya. Apa yang akan kamu lakukan?
Jika kamu memiliki dana darurat, meskipun jatah kamu sudah habis atau asuransi kesehatan kamu ditolak oleh pihak rumah sakit, kamu akan tetap bisa membayar semua itu.
Jadi jika disuruh pilih mana yang lebih penting, dana darurat dulu atau asuransi dulu, jawabannya secara prioritas adalah dana darurat, setelah itu asuransi.
Kamu tahu tidak jika kebutuhan asuransi setiap orang berbeda-beda? Yaa, aktivitas, pekerjaan, usia, dan jenis kelamin yang berbeda akan mengakibatkan berbeda pula kebutuhan asuransi (uang pertanggungan akan berbeda).
Perencana keuangan akan mengecek informasi dan data-data kamu untuk menghitung berapa kebutuhan asuransimu. Menarik bukan?
Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar